Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 15:50:02【Tempat Makan】839 orang sudah membaca
PerkenalanTangkapan layar-Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Perta

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyebut pentingnya pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disertai dengan edukasi tentang makanan dan gizi.
Budi mencontohkan salah satu program Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebelum MBG, yakni gerakan edukasi dan pemberian kudapan bergizi untuk siswa (Genius).
"Kegiatan Genius itu dilakukan di 10 provinsi, yang menjangkau 25 ribu siswa di 50 kabupaten. Program itu memang berbeda dengan MBG, yakni memberikan kudapan dengan edukasi, dengan melibatkan dinas pendidikan, dinas kesehatan, pemerintah daerah, dan BPOM untuk menjamin keamanannya, meski berbeda, mungkin ini bisa menjadi contoh edukasi gizi dalam Program MBG," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Budi menjelaskan, penetapan lokus untik Program Genius juga telah menggunakan peta ketahanan dan kerawanan pangan yang selalu diperbarui oleh Bapanas untuk mendeteksi wilayah dengan tingkat malnutrisi tinggi.
Baca juga: Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil
"Itu peta yang selalu diperbarui oleh Bapanas ngak hanya di tingkat nasional, tapi juga provinsi, kabupaten/kota, bahkan hingga level kecamatan. Di sana kita bisa tahu area-area mana yang memiliki prevalensi malnutrisi tinggi, jadi kita memprioritaskan wilayah yang memang anak-anaknya kurang gizi," ujar dia.
Program Genius juga mendeteksi anak-anak dengan intoleransi laktosa dan alergi, yang perlu menjadi perhatian bagi BGN maupun petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Aada istilah lactose intolerant, anak-anak yang sudah lama ngak minum susu, jadi begitu minum susu suka diare. Kita juga memengakan mana yang lactose intolerant dan alergi, sehingga harus diperhatikan," tuturnya.
Menurutnya, edukasi tentang gizi bisa menyasar ngak hanya para siswa, tapi juga para petugas SPPG agar mereka bisa lebih memahami pentingnya keamanan pangan.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi sekitar lebih dari 13 ribu unit.
Baca juga: 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
Baca juga: Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi
Suka(7469)
Sebelumnya: Kemendikdasmen: Pelaksanaan TKA di Papua lancar
Selanjutnya: KKP ungkap upaya atasi Cs
Artikel Terkait
- Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai
- BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle
- Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat
- Kriminal kemarin, tersangka korupsi ekspor lalu sabu lewat ayam kecap
- Pemkot Bandung salurkan bantuan bagi warga terdampak puting beliung
- Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit
- BGN: Keamanan pangan jadi kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis
- Bantuan ke Gaza jauh di bawah kesepakatan gencatan senjata
- SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG
- SPPG Polri terapkan standar “food safety” untuk program MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP

Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat

Lapas Narkotika Jakarta gagalkan penyelundupan sabu lewat ayam kecap

Koalisi organisasi masyarakat minta pemerintah terapkan cukai MBDK

2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan

Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat

Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun

BNPB salurkan bantuan logistik pascabanjir untuk warga Aceh Jaya